Belajar, belajar dan belajar. Tidak ada habisnya manusia senantiasa wajib belajar, tanpa dibatasi limit waktu dan tempat, apalagi jika belajar -sesuatu hal- merupakan bagian dari kesenangan kita. Disamping banyak sekali media belajar, salah satu yang begitu saya nikmati adalah mengajar baik berupa pengayaan materi pelajaran, fasilitator dan sebagainya. Mengajar menjadi cita-cita yang tak pernah tergantikan buat saya namun tidak untuk pekerjaan utama, karena mindset yang terbangun di otak saya bahwa pekerjaan aplikatif dapat kita bagi-diskusikan dalam dunia belajar mengajar. Dengan tidak melupakan esensi pengajaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, pengajar murni hanya cocok untuk membahas yang bersifat teoritik saja ataupun hitung-hitungan.
Hari ini saya dipercaya oleh sahabat-sahabat PMII KOMFEIS untuk memfasilitasi salah satu materi bimtest ujian masuk UIN Jakarta, yakni IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Tugas tersebut sangat mendadak tanpa ada konfirmasi beberapa hari sebelumnya, tapi apa boleh buat, saya tetap harus menggantikan posisi pembicara yang berhalangan hadir. Mulai menyiapkan pembahasan soal untuk dibahas di tiga kelas bimtest. Masuk di kelas pertama dengan badan yang begitu lemas karena belum merasakan tidur sejak malam, tetap berusaha menahan kondisi tubuh untuk tetap terjaga, akhirnya terhibur juga melihat wajah-wajah ceria yang begitu antusias mengikuti tips demi tips, soal demi soal untuk dibahas bersama-sama.
Kelas kedua dan ketiga saya ikuti dengan penambahan improvisasi masing-masing, berusaha membuat peserta tetap semangat dengan sedikit lelucon dan partisipasi lebih besar dalam pembahasan masing-masing soal. Tiap-tiap kelas ditutup dengan tausiyah, pengharapan dan do'a semoga niat tulus para peserta bimtest dimudahkan jalannya oleh Allah SWT.
Selesainya acara membuat tubuh sedikit relaks ditemani beberapa hisapan rokok dengan mata yang belum juga pudar kemerahannya. Wuih, butuh istirahat, bergegas pergi ke kost. Tanpa banyak bicara, dengan begitu cepat tubuh ini telentang sampai akhirnya reduplah setengah nyawa ini.
Hari ini saya dipercaya oleh sahabat-sahabat PMII KOMFEIS untuk memfasilitasi salah satu materi bimtest ujian masuk UIN Jakarta, yakni IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Tugas tersebut sangat mendadak tanpa ada konfirmasi beberapa hari sebelumnya, tapi apa boleh buat, saya tetap harus menggantikan posisi pembicara yang berhalangan hadir. Mulai menyiapkan pembahasan soal untuk dibahas di tiga kelas bimtest. Masuk di kelas pertama dengan badan yang begitu lemas karena belum merasakan tidur sejak malam, tetap berusaha menahan kondisi tubuh untuk tetap terjaga, akhirnya terhibur juga melihat wajah-wajah ceria yang begitu antusias mengikuti tips demi tips, soal demi soal untuk dibahas bersama-sama.
Kelas kedua dan ketiga saya ikuti dengan penambahan improvisasi masing-masing, berusaha membuat peserta tetap semangat dengan sedikit lelucon dan partisipasi lebih besar dalam pembahasan masing-masing soal. Tiap-tiap kelas ditutup dengan tausiyah, pengharapan dan do'a semoga niat tulus para peserta bimtest dimudahkan jalannya oleh Allah SWT.
Selesainya acara membuat tubuh sedikit relaks ditemani beberapa hisapan rokok dengan mata yang belum juga pudar kemerahannya. Wuih, butuh istirahat, bergegas pergi ke kost. Tanpa banyak bicara, dengan begitu cepat tubuh ini telentang sampai akhirnya reduplah setengah nyawa ini.
0 Comments:
Posting Komentar