Kamis, 25 Desember 2008

Cerita Singkat Lahirnya Islam di Indonesia



Pertemuan Kaum Muda Nahdlatul Ulama (KMNU) tempo hari memberikan banyak sekali pencerahan bagi saya. Ketika kita melihat sesuatu ataupun masalah, tidak terlepas dari asal terbentuknya, sejarah yang melahirkannya dan hal yang tetap melekat. Begitulah sedikitnya satu bagian dari beberapa materi yang didiskusikan khususnya mengenai islam di Indonesia dengan tradisi dan khas ke-Indonesiaan-nya yang disampaikan oleh Agus Sunyoto.

Jauh sebelum Hindu dan Budha datang bahkan Islam, nusantara sudah menganut agama/kepercayaan yang dinamakan Kapitayan (oleh pemerintah hindia belanda didefinisikan sebagai animisme-dinamisme). Mereka menyembah Toyo yang berarti tidak ada atau tidak terdefinisikan yang disembah melalui benda-benda kramat dan bertuah seperti pohon-pohon besar, batu, sungai dan lain sebagainya. Tu, terdapat dua sisi yang membedakan, hantu merefleksikan kejahatan dan tuhan merefleksikan kebaikan. Sehingga agama-agama yang diterima oleh masyarakat merupakan akulturasi antara kepercayaan-kepercayaan tersebut dengan agama yang bersangkutan.

Beratus-ratus tahun Islam berdakwah melalui para pedagang namun ditolak mentah-mentah oleh penduduk, karena merupakan sesuatu yang asing, tidak dapat dipercaya dan dianggap mengganggu kepercayaan yang sudah mengakar. Sampai akhirnya datang para da'i yang kita kenal dalam fase wali songo yang mensyiarkan Islam dengan cara mengikuti budaya yang sudah ada sampai akhirnya diterima di masyarakat.

Dahulu, tempat peribadatan dengan atap kerucut yang dinamakan 'Sanggar', setelah Islam datang kemudian diganti menjadi 'langgar' beserta Beduk yang menyertainya sampai tradisi peribadatan seperti wajib buka alas kaki ketika memasuki sanggar dan lain sebagainya. penggunaan wayang sebagai alat dakwah, tradisi-tradisi peribadatan konservatif yang diidentikkan sebagai bid'ah oleh kaum wahabi tidak lepas dari sejarah dan akulturasinya.

Sampai saat ini, tradisi ke-Islaman di Indonesia merupakan ciri khas Islam Indonesia yang kemudian menjadi alasan terbentuknya organisasi massa (Ormas) Islam Nahdlatul Ulama terbentuk sebagai counter atas berdirinya Muhammadiyah yang menganggap banyak tradisi ke-Islaman yang selama ini dijalani mengandung thagut, bid'ah dan churafat (TBC).

Selasa, 16 Desember 2008

Download & Convert Video Streaming



Youtube, Metacafe, Megavideo, Dailymotion ...
Kadang kita ingin menjadikan koleksi dari beberapa penyedia video online seperti youtube, namun biasanya kita tidak dapat langsung men-download dari site yang bersangkutan. Butuh bantuan downloader &/ converter baik berbasis web maupun tools. Saat ini sangat banyak situs penyedia streaming downloader, software downloader sampai converter. Berikut beberapa pilihannya:

1. Download Melalui Website.
Buka site Youtube atau yang lain, klik video yang diinginkan, copy url video yang dibuka (sedang berjalan) kemudian paste di Keepvid ataupun Clipnabber. Biasanya kita diberikan pilihan download format flv-flash video (low quality) atau mp4 (high quality).

- Menjalankan file format flv

File berformat flv biasanya tidak dapat langsung dijalankan di windows media player ataupun winamp, untuk pengguna linux biasanya sudah tersedia codecnya. Beberapa aplikasi yang bisa menjalankan file flv adalah:

SMPlayer 0.6.5.1
Software ini sudah terinstal banyak sekali codec. Sehingga berbagai format video dapat dijalankan disini. download disini

FLV Player 2.0.25
Aplikasi pemutar video flv. download disini

2. Software Downloader dan Converter
VDownloader 0.75
Video streaming dapat didownload dan langsung diconvert ke beberapa format seperti AVI,IPhone (IPOD Compatible) Nokia N800/N810 MPEG, MP3, 3GP, VCD, SVCD, DVD. Download disini

3. Addon Browser - Mozilla Firefox
Bisa juga memanfaatkan Addon firefox. Download disini

Selamat Mencoba....!!!

Jumat, 12 Desember 2008

Ngintip Status YM temen Yuk...!


Walaupun sudah banyak yang tahu, saya yakin masih lebih banyak yang tidak tahu kalau kita bisa mengintip status Yahoo Messenger (YM) teman kita, Apakah invisible atau offline? Begitulah alasan mengenai kelayakan posting tulisan ini.

Mungkin fitur ini cocok untuk debt-collector via YM (hehehe..). Tersedia banyak sekali Website yang menyediakan layanan ini, beberapa diantaranya:
  1. IMVisible
  2. DetectInvisible
  3. Vizgin
Hanya mengetikkan ID YM-nya saja, tidak perlu sign-in dan dalam beberapa detik.... ketauan deh!
Selama ini terbukti akurat dari beberapa kali percobaan. Selamat mencoba

Jumat, 05 Desember 2008

Pemilu Kampus



Pembelajaran Politik Student Goverment

Student Goverment merupakan miniatur kecil sebuah sistem kenegaraan di kampus yang tertuang dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari tingkatan pusat sampai jurusan. Disini saya sedikit menceritakan alamamater saya, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang kebetulan saat ini sedang melaksanakan pemilu raya (pemira) kampus. Mulai dari partai politik yang memiliki basis massa, di UIN ada beberapa organisasi ekstra dan intra yang berperan atas eksistensi partai politik tersebut. Berikut partai-partai dengan basis massanya:
  • Partai Boenga, unit kegiatan mahasiswa (UKM) kampus dan Forum Kota (Forkot).
  • Partai Persatuan Mahasiswa (PPM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
  • Partai Reformasi Mahasiswa (parma), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
  • Partai Progresif, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
  • Partai Inteletektual Mahasiswa (PIM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam Indonesia (KAMMI) dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK).
Itulah partai-partai besar yang konsisten berpartisipasi. Masing-masing memiliki ideologi dan ciri khasnya tersendiri.

Sebelum diselenggarakan pemilihan langsung dalam pemilu nasional, UIN Jakarta sudah lebih dahulu melaksanakannya. Presiden memiliki kabinet yang bekerja berdasarkan programnya yang diawasi legislatif. Secara implisit, prosedur dan mekanismenya sama dengan kenegaraan mulai dari penetapan anggaran dan program kerja. Kekurangannya, pemerintahan mahasiswa tidak mendapatkan porsi penuh terhadap setiap kebijakan kampus dari tingkatan rektorat sampai jurusan. Tidak adanya partisipasi atas perubahan kurikulum, biaya kuliah dan kebijakan lainnya yang menjadikan peran BEM sebagai reaksioner saja. BEM mengembangkan wacana intelektual dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Seolah menjadi republik tanpa publik, tidak ada sinergi antara perkuliahan dengan kegiatan kemahasiswaan. Eksesnya adalah mahasiswa yang menjadi aktivis beresiko dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) yang jeblok.

Umur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang sebiji jagung merupakan kemajuan yang berarti dibandingkan dengan sistem sebelumnya, Senat Mahasiswa. Semoga terus berproses menjadi lebih baik guna mengartikulasikan peran mahasiswa sebagai agen of social change yang tidak hanya sibuk dengan urusan internal kampus, namun peka terhadap kondisi sosial masyarakat.

Jumat, 28 November 2008

Viral Linking Tag

I've got this Viral Linking TAG from one of My Best Friends I-Nyoman, he says that this is some kind of virus... he mean it's spreading fast like a virus! Wow.... and he says that her friends got PR 2 in less than 3 months! Hmm very interesting... so i decided to join this Viral Link TAG and i will pass this along too.

{Start Copy Here}

Rules:
1. Copy paste from {Start Copy Here} to {End Copy Here}
2. Please link back to the person who tagged you and PASS this tag to many of your friends
3. If you have more than one blog, please post this to all of your blogs, the more the merrier.
4. The use of NO FOLLOW on links is not allowed, Let's all be fair!
5. Remember to come back here at JENNY TALKS (pls don't change this link) and leave the exact post url so I can add you to the master list to help increase our rankings and improve our Technorati Authority.
6. Spread the virus.. oooopps I mean the VIRAL LINKING and happy blogging!


BLOGGERS:
#1. Scraps & Shots #2. Simply Jen 3. This and That 4. Fab & Chic Finds 5.A Slice of Life 6. Jenny Talks 7.Tech Stuff Plus 8. Food on the Table 9. Aussie Talks 10. When Mom Talks 11. Moments of My Life 12. My Crossroads 13. A Life in Bloom 14. Because Life is a Blessing 15. Digiscraptology 16. BLOGSILOG 14.Cherry's Comfort Zone 15. DigiScrapz: Captured Memories 16. Buzzy Me 17. Fab Finds, Etc. 18. Thinking Out Loud 19. Wishing and Hoping 20. PRC Board Exam Results 21. Jobs Abroad 22. My Blog Portfolio17.Race Corner 18. Mommy Talks. 19. Home and Health 20. All Kinds of Me Stuff 21. Ink Baby Studios 22.The Salad Caper 23. Winding Creek Circle 24. Aggie Scraps 25. Momma Stuff 26. We Are Family 27.Gandacious 28. Busynessworld 29. Folcreative 30. Swanportraits 31. Rumination Under The Clouds 32.Consciously Think 33. Sprawt 34. Healthy Skinny 35. Geekyology 36. When Mom Speaks 37. Rumination38. Amiable Amy 39. Captured on Time 40. Pit of Gadgetry 41. Me and Mine 42. Little Peanut 43. Creative in Me 44. Around the world 45. Pea in a Pod 46. For the LOVE of Food 47. Music of My Heart 48. It’s Where the Heart Is 49. Blog in to Space 50. A Mothers Horizon 51. Simply me 52. Whats Up 53. Comedy Plus 54.Lovin' Life 55.Ozzy's Mom 56. Apple and Candie 57. I was once lost in love 58. Pinay in Love 59. Pau's Big Thoughts 60. Twisted Angel 61. Hailey's Beat and Bits 62. Living A' La Mode 63. Bits and Pieces 64. Honey and Daisy 65. Pinay Ads 66. Great Kingkay 66. It's Naptime 67. Lisgold 68. Signe Says 69. Thomas Web Links 70. Thomas Travel Tales 71. Nita's Corner 72. Great Finds and Deals 73. Nita's Ramblings 74.Batuananons 75. Filipino Online Community 76. Healthy Living and Lifestyle 77. CompTechGadgets 78.Nita's Random Thoughts 79. Make Money Online 80. Erlinda's Wandering Thoughts 81. Kitty's haven 82.This and That 83. Shoppaholic girly 84. My Life in this Wonderful World 85. My Online World 86. Joys in Life 87. Journey in Life 88. Tere's World 89. Jean's Live it Up 90. Muzikistah 91. Maharot 92. SUPASTAH!93.Life is a constant journey 94.Amazingly Me 70. Treeennndddzzz 96. otwarteInfo’s 98. AdventureSage 99. in-Tech Revolution 100. LovingMore 101. From Melissa's Desk 102. denz Recreational 103. Network of Combined Ideas 104. Sheltered Not Shattered 105. Mommying on the Fly 106. Me, Myself and Darly 107. Stay at Home Mom 108. Harmony in Motion 109. My Happy Thoughts 110. Mommyhood is Thankless 111. Life is Random. SO.I.AM 112.Life's sweet and spices 113. Rainbow Colored Me 114. My Oweini Life 115. All About Mye Life 116. Is it Bedtime Yet 117. Super Coupon Girl 118. My Life.... My Journey 119. Project Wicked Blogs and Reviews 120. Life According To Me 121. WilStop 122. I Love Pixels 123. Cellulitic Bliss 124.Underneath It All 125. Momstart 126. Pinaymama's Diary 127. My Heart 4 Him 128. 1StopMom 129.Random Chronicles 130. Maeyonnaise 131.Blessings in Life 132. Survivor Mom 133. Sharing my Thoughts134. Beautiful Language 135. Medical Updates 136. Living in One Income 137. Mommy Elvz 138.elymac&frendz 139. BeinG mYselF 140. Love's Haven 141. Mi Mundo Del Amor 142. Budiawan Hutasoit. 143. BlogGendeng 144. Kejadian Yang Aneh 145. Ridwan 146. NYoMaN
147. Wanto 148. Your blog is here...
{END Copy Here}
**************************

I am tagging all of my friends who wanted to increase their blogs traffic, PR, Technorati Authority and even backlinks.

  1. Blogger NTB
  2. Bang Dhika
  3. Agung - The Ordinary
  4. Duwi Yanto
  5. Ganyonk
  6. Yagon - Putra Sasak
  7. Unieq
  8. Kholil Blora
  9. Yunita
  10. Suprih
  11. Riska Robianto
  12. Rudianto
  13. Mahardika

{END Copy Here}
**************************

I am tagging all of my friends who wanted to increase their blogs traffic, PR, Technorati Authority and even backlinks.

Selasa, 25 November 2008

Romantisme Kampus



Takkan lekang kenangan mapaba
Masa penerimaan anggota baru (Mapaba), istilah sistem rekrutmen anggota dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam bentuk pelatihan terintegrasi mulai dari presentasi, simulasi sampai outbond. Setiap kader memiliki kenangannya masing-masing ketika Mapaba dengan format dan suasana yang berbeda antar generasi.

Tulisan ini dibuat (23/11, 08) saat baru saja tiba dari Mapaba PMII Komfeis di Kepulauan Seribu, tepatnya pulau untung jawa. Diikuti oleh 73 peserta dan lebih dari 30 panitia dan majelis pembina komisariat (Mabinkom), proses acara berjalan dengan khidmat. Yang berbeda dari Mapaba kali ini adalah lokasi yang menyebrangi pulau jawa serta antusiasme peserta yang begitu tinggi bukan saat awal tahun ajaran baru.

Mapaba seperti forum reunian, karena di event inilah semua pengurus dan mayoritas anggota beserta senior-senior berkumpul. Sedikit rasa jiper menyeberangi lautan, sampai juga melihat senyum teman-teman yang sedang sibuk menggarap acara. Sampai pada acara bebas untuk menunggu pulang, sempat akhirnya bersama beberapa teman-teman peserta untuk mengakrabkan diri di pinggir pantai. 

Mengenang masa lalu ketika saya Mapaba hanya diikuti oleh 5 peserta fakultas ekonomi, saat itu cikal bakal organisasi ini di Fakultas. Masih bingung dan meraba bagaimana tata cara berorganisasi mulai dari penulisan, pengarsipan, jaringan sampai penggarapan acara. Berkembang seiring berjalannya waktu hingga tidak menyangka sudah sebesar sekarang, mungkin hal tersebut karena terlalu percaya diri untuk menunjukkan eksistensi sebagai kaum minoritas (saat itu).

Sejarah adalah jejak perjalanan. Saya tidak akan menghapus jejak perjalanan saya di PMII yang memberikan banyak pelajaran berarti.

Jumat, 21 November 2008

Time to Evaluate



Hanyut atas kenyamanan aktivitas membuat seseorang -mungkin- harus merevaluasi kemana jenjang hidupnya diarahkan. Kewajiban diri yang sudah terlanjur melekat layaknya disusun dengan skala prioritas disesuaikan dengan posisi dan status. Seorang bapak memiliki skala prioritas atas kewajiban keluarganya, begitu juga dengan guru, membuat kurikulum lebih didahulukan ketimbang study tour, atau seorang presiden yang wajib mendahulukan stabilitas perekonomian ketimbang kunjungan kenegaraan.

Sekitar dua setengah tahun lalu saat saya masih berstatus mahasiswa dengan beragam aktivitas organisasi yang sangat saya nikmati dibarengi kebiasaan nongkrong bareng teman-teman, rasanya itulah ideal yang saya rasakan. Suatu ketika tertegun sejenak, masih terngiang ucapan orang tua mengenai penyelesaian skripsi saya. Status dan posisi saya ternyata harus memprioritaskan untuk menyelesaikan skripsi. Saya yakin, setiap orang pernah merasakan bimbang atas jalan hidupnya.

Dalam Islam dikenal taubat atau taubatan nasuha, mungkin lebih transenden dibanding kata evaluasi yang memiliki esensi yang sama. Sadar akan kesalahan dan bertekad tidak mengulangi kembali. Evaluasi adalah proses membandingkan antara input, output dan hasil yang didapatkan disesuaikan dengan rencana dan standar yang ditentukan. Untuk kehidupan, evaluasi atas standar mencakup dari sisi mana kita mengukurnya, hal tersebut sangat relatif melihat baik dan buruknya. Paling tidak berawal dari posisi dan status lalu bias mengukur standard dan melakukan rencana-rencana baru yang dianggap paling mungkin dan pantas.

Seperti disinggung di awal, sepertinya evaluasi diri tidak dapat diaplikasikan sekali, selain berjalannya waktu yang berpeluang untuk semakin jauh dari standar dan terlena dengan kenyamanan atas hal tersebut, kita juga dituntut mengimprovisasi diri untuk membuat standar baru. Proses ini takkan berujung sampai hembusan nafas terkhir. Klimaks atas penyimpangan pasti terjadi. Jika tidak terselesaikan dengan kepala dingin untuk mengevaluasi, pada akhirnya akan mengalami stress.

Senin, 17 November 2008

Perempuan Terpasung oleh Nilai



Tulisan picik yang mungkin tidak berpretensi. Hanya mereview kembali rekaman diskusi-diskusi dan bacaan-bacaan masa lalu -sudah sangat lama-.

Perempuan langsing berkulit putih, kaki panjang dengan tubuh semampai dan pinggang yang eksotis dibalut dengan senyuman tanpa berkas diwajah beserta kosmetiknya. Bak foto model, sambil membayangkan dengan menarik nafas panjang "kalau saja...?". Atau bintang porno, wajah tanpa kerutan bersalut payudara 'bersilikon', terbersit "bisa saja...!".

Itulah sedikit gambaran mengenai fantasi nilai 'kecantikan'. Parameter kecantikan semakin kolektif dan mengikuti arus kapitalisme. Bayangkan jika sebagian besar hidup perempuan hanya berkutat pada masalah diet & bentuk tubuh tidak sempurna menyesuaikan kecantikan yang secara normatif distandarisasikan melalui majalah, televisi dan media-media lainnya.

Bahaya yang ditimbulkan dari pemakaian silikon, penyimpangan pola makan berlebihan yang dapat mengakibatkan anorexia, operasi plastik, adalah beberapa contoh bahaya ketidak-percayaan atas dirinya. Sampai saat ini banyak sekali iklan dengan mimpi yang berlebihan tanpa informasi yang akurat mengenai ekses buruk yang mungkin terjadi, hal tersebut sama dengan 'kebohongan publik'. Dengan gencar iklan tersebut membuat image-nya masing-masing.

Kalau kita flashback dan masih berlaku saat ini -walaupun mulai mengikis-, kita akui bahwa ukuran kecantikan disetiap daerah sampai antar negara pasti berbeda. Di jawa, perempuan dengan pinggul montok dianggap sangat memikat, lain halnya di nigeria, leher panjang adalah simbol kecantikan. Kita tidak harus melulu terjebak dalam budaya populer. Setiap insan memiliki citra dan budayanya masing-masing, itulah yang seharusnya dipertahankan. Tidak larut dalam stigma nilai "Miss World" dan menjadi diri sendiri mungkin lebih baik diikuti dengan pembuktian karya dan sikap yang merupakan pancaran innerbeauty.

Jumat, 14 November 2008

Pare: Kampung Inggris (Part 1)



Perjalanan pendek yang berkesan

Lebih dari setahun lalu saya pulang dari belajar di pare. Sebelum berlanjut, sedikit perkenalan mengenai pare. Pare berada di sudut kabupaten kediri yang merupakan nama sebuah kecamatan. Tempat ini sangat terkenal khususnya bagi para pelajar, seperti dusun pengasingan namun nyaman dan bersahaja bagi siapa saja yang ingin mempelajari bahasa inggris dengan fokus.

Terdapat lebih dari 20 kursusan dan asrama bahasa inggris dan beberapan kursusan bahasa arab dan mandarin. Berbagai motif orang-orang belajar disini dengan latar belakang yang beragam. Mulai dari pelajar SMP yang ingin meningkatkan nilai SMPB bahasa inggrisnya, pelajar SMA yang mengisi kekosongan libur panjang sampai mahasiswa pasca sarjana yang ingin studi banding.

Dengan semangat yang tinggi akhirnya sampai juga di kota pare pasca wisuda dan magang di DPR. Sebenarnya sudah lama sekali berangan ingin sampai disini semenjak bangku kuliah, tapi tidak ada kata terlambat atau terlambat tidak soal daripada tidak ^_^. Bingung (bak orang baru) pertama kali turun becak menginjakkan kaki di halaman Mahesa English Course melihat banyak orang berlalu lalang menggendong tas dan membawa beberapa buku. Duduk tenang sambil menunggu jemputan teman yang lebih dulu tinggal disini selama 5 bulan.

Perasaan suram mulai terhapus saat melihat datangnya yasir beserta temannya menghampiri dan membawa saya ke kostannya. Dikenalkan dengan teman-temannya, wow... sepertinya terlihat expert dalam bahasa inggris masing-masing dari mereka. tempelan-tempelan tulisan menghiasi tembok, papan tulis, kertas-kertas dan buku-buku yang berceceran di meja semua berbau inggris yang membayangkan sebuah keseriusan dalam belajar.

Dengan harapan besar saya tekadkan untuk serius belajar. Keesokan harinya saya didaftarkan  di sebuah asrama ACCESS English Area. Prasangka awal, para penghuni asrama sudah 'gape' speaking english. Sebagai pendatang baru yang nol urusan bahasa inggris bisa belajar dari teman-teman, ternyata mindset berfikir dari temen-temen pare rata-rata sama dengan saya, nasib sama dengan skill terbatas.

Studying Hard

Terdapat beberapa program yang ditawarkan, mulai dari setoran hafalan idiom saat jam subuh, kelas pronunciation jam 08.00 pagi, study club ba'da maghrib dan discuss ba'da isya -padat juga ya..!-. Belum cukup, ikut kelas speaking 1 jam 09.30 pagi di Access serta ikut kelas grammar di Smart ILC 3x pertemuan/hari jam 10.00-11.30, 11.30-13.00 dan 16.30-18.00. Ngoyo dan greget memang, kalau tidak jadinya gregetan (ha ha ha..), full day pokoknya ketemu inggris. Selama dua bulan saya jalani dengan semangat membara di access. Lumayan, sudah mulai lancar conversation walaupun vocabulary & grammar masih banyak yang ngaco. Suasana bersahaja saya jalani dengan perasaan senang saya jalani disini. Sempat juga ambil kursus beberapa kelas grammar di Kresna English Course.

2 bulan berlalu begitu lelah, otak merasa overload akhirnya memutuskan untuk pindah ke kost biasa. Memutuskan konsen belajar grammar karena semakin lama semakin berat materinya dan banyak hafalannya -wuih...-.

Banyak cerita menarik yang tidak mungkin semua dapat dicover dalam tulisan ini. Terlalu percaya diri dengan skill minim sehingga ditertawai teman-teman saat discuss, mengaku lulusan SMA karena malu bahwa teman-teman lain banyak yang lulusan SMP dan SMA, bersembunyi dibalik pintu saat operasi subuh, kelaparan beberapa hari karena uang saku habis -sedihnya-.

Bersambung...

Selasa, 11 November 2008

Menabung Link URL di Backflip


Fitur ini mungkin berguna bagi netters yang sering bergonta-ganti pasangan (PC) ketika online, mungkin dari warnet dan kantor. Layaknya menu favorite di Internet Explorer dan Bookmark di Mozilla Firefox, Backflip mampu menggantikan fitur utama yang dimiliki kedua browser tersebut yakni fasilitas menyimpan link website yang sering kita kunjungi, sehingga ketika kita online tinggal lihat daftar link yang tersimpan dan klik saja, tidak perlu menuliskannya lagi.

Backflip Features

Backflip features

Sign up dan nikmati fitur-fitur yang tersedia, mulai dari create folder dan link-link yang akan kita masukkan beserta deskripsinya. Link-link yang sering kita kunjungi, sharing, publish dan organize menjadi lebih mudah. Tour This Folder menyediakan wrapper untuk membuka langsung website di dalam backflip. Untuk tools & pengaturan lainnya silahkan mencoba... klik disini

Jumat, 07 November 2008

Tidak Aman Adalah Kenyamanan



Beberapa hari belakangan, kantor serasa agak lengang. Bagi saya, walaupun kesibukan tambah padat tidak seperti hari-hari biasanya, namun dikarenakan bapak direktur sedang ambil cuti nikah beberapa hari, membuat ada sedikit spirit kerja yang berkurang (mungkin jiwa karyawan masih hinggap sebagian). Untuk beberapa hal, perasaan enggan karena tidak enak hati jika harus mengkonfirmasikan urusan-urusan kerja ke direktur yang sedang 'on the hoy' menikmati bulan madu membuat saya harus mengambil keputusan sendiri, tim kerja juga dirasakan belum solid.

Perasaan tidak aman selalu menghinggapi disetiap aktivitas pekerjaan ini, maklumlah profesi sebagai sales untuk produk high-end. Misalnya ketika bertemu client, sebagai frontliner saya harus bisa menjelaskan produk yang ingin dipresentasikan walaupun produk tersebut baru saja saya kenal karena ada inquiry untuk hal tersebut. Belum selesai disitu, jika berlanjut, saya mempelajari kembali bagaimana kontrak kerja dan mengurus distribusi dari supplier. Terbayang bagamana jika terjadi miss communication? I'm alone.

Tidak aman itulah kenyamanan, kalau bahasa prokemnya mungkin orang yang selalu mencari tantangan. Majority lead untuk setiap aktivitas kerja merupakan beban sekaligus kepercayaan yang harus selalu dijaga. Menyikapi hal itu saya sangat sadar akan kompleksitas dalam benak yang dianggap proses dinamisasi. Eksesnya jadi begitu santai saat tidak ada inquiry tapi bisa sampai overtime ketika menumpuk.

Berpikir Putar Haluan

Sempat berpikir untuk 'banting setir' mencoba dengan pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu kuliah -akuntansi-, sepertinya saya tidak bisa bisa membayangkan menjadi orang kantoran yang berada dibelakang meja fullday. Itulah salah satu alasan kuat kenapa saya tetap disini, karena dapat mengatur dan memimpin pekerjaan sendiri disamping banyak waktu luang untuk menimba ilmu lewat akses internet unlimited kantor.

Tidak bersyukur jika saya merasa pendapatan tidak mencukupi dibanding teman-teman kuliah seangkatan. Tapi, itulah proses, setiap orang memiliki jenjang karir sendiri. Mungkin kebun tetangga terlihat lebih baik, namun kenyamanan kerja merupakan prioritas sehingga kita tidak teralienasi terhadap pekerjaan sendiri.

Kesempatan Dalam Fasilitas

Entah apakah benar pertimbangan bahwa pekerjaan saya memang membutuhkan laptop. Pasca rusaknya laptop saya, direktur langsung merencanakan penggantiannya & saat inilah disibukkan untuk mencari laptop baru berbarengan dengan planning kebutuhan kantor yang lain. Pantas tidak pantas dengan sedikit rasa malu karena merasa belum memberikan kontribusi yang berarti untuk perusahaan disamping kegembiraan bakal memiliki teman pengganti yang belum lama ini rusak.

Pada akhirnya, etos kerja dan berpikir cerdas harus dibuktikan sampai pada saatnya penghargaan akan terlontar dengan sendirinya kepada kita. Tidak bisa diminta ataupun dibuat, penghargaan adalah refleksi dari pancaran karya dan ketulusan.

Saling bantu untuk mengingatkan,
Khoirukum anfa'ahum linnaas

Dadang's Home
Cikarang, 02-11-08

Senin, 03 November 2008

Indonesia dalam Bingkai Keluarga

FamilyKita sering mendengar kata kekeluargaan dalam berbagai hal, khususnya ketika hendak menyelesaikan masalah "marilah kita selesaikan persoalan ini secara kekeluargaan". Bingkai Indonesia dalam struktur keluarga mungkin sangat kental kita rasakan. Musyawarah dilaksanakan untuk mencapai mufakat dengan asas kekeluargaan.

Memang, ketika memakai kata keluarga dan relasinya serasa tidak ada sekat yang merintangi seolah-olah semua dapat diatasi melalui jalur informal untuk meluruskan legal formal. karyawan adalah 'anak buah' bagi bos dan bos adalah 'bapak' yang dapat mengayomi. Teringat ketika presiden soeharto pernah mengatakan bahwa beliau dalam kabinetnya tidak meng-anak emaskan dan meng-anaktirikan bawahannya, semua diperlakukan sama.

Kata 'Bapak' dan 'Ibu' acapkali terdengar untuk penghormatan terhadap seseorang ketika kita memanggil seseorang, lain halnya Mr. dan Mrs. yang berarti tuan dan nyonya. Tentunya hal ini merupakan refleksi dari budaya Indonesia, redam masalah tanpa konflik, yang penting satu sama lain saling mengerti. Anak buah senantiasa melindungi dan memperjuangkan Bapaknya bagaimanapun caranya, karena itulah wujud pengabdian. Tidak heran ketika terdapat perkara korupsi dalam instansi yang disidik oleh Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) hasilnya melibatkan beberapa pejabat yang saling terkait. Suatu ketika seorang dosen wanita di Jogjakarta menangis karena dipanggil langsung dengan nama oleh teman saya tanpa kata depan Ibu. Mungkin merasa kehormatan yang tidak dihargai, beliau berkata "baru kali ini seumur hidup saya dipanggil hanya nama".

Mungkin itulah sedikit analisis picik atas bingkai 'keluarga' diatas. Namun ekses positif tentu saja sangat banyak. 'anak buah' lebih dipercaya untuk memberikan rekomendasi atas penambahan karyawan baru, jika tidak, mungkin menimbulkan resiko yang besar karena tidak ada yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Bapak senantiasa memberikan insentif terhadap anaknya yang berprestasi. Akhirul kalam, marilah kita menjadi keluarga yang bersahaja, bebas dari kemungkaran.

Minggu, 02 November 2008

White Flag for Image Gallery in Content...!!!

Wow .. From the convenience of the Joomla, it still remains confused (get the right script etc?). Really tiring to try it only to put photos in the article. Until now, has not yet been accomplished. I have tried simple image gallery, slimbox image gallery, akJoomGallery, very simple image gallery.

Initially considered trivial, How Publish image gallery in the article body just can't..!. Appeared to have instructions to ask the uncle google, it's the same result. Almost all instrumrnt same "{gallery)folder(gallery}" and change the file permissions had it. Anyone who can provide guidance, I would be very grateful.

Minggu, 26 Oktober 2008

Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham


Prolog

Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Fungsi pasar modal antara lain adalah menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran (Siamat, 2004: 249). Informasi yang relevan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk melakukan investasi bagi investor. Adanya suatu informasi baru akan membentuk kepercayaan baru dikalangan investor (Hastuti & Sudibyo: 1998, 240).
{vsig}food{/vsig}
Kebutuhan informasi bagi investor, kreditor dan pemakai eksternal yang lain salah satunya bisa didapatkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan berupa posisi keuangan pada suatu waktu atau pada periode tertentu. Dengan demikian akuntansi dapat dipahami sebagai penghubung antara kegiatan ekonomi perusahaan dengan pembuat keputusan (M. Hanafi & Abdul Halim, 2000: 27). Seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi laporan keuangan dapat disimpulkan dengan mempelajari pergerakan volume perdagangan saham di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut.


Komparasi

Yen (1999) melakukan analisis mengenai pengaruh publikasi laporan arus kas terhadap volume perdagangan saham di pasar modal. Secara umum laporan arus kas dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham. Penelitian tersebut menghasilkan adanya hubungan positif antara arus kas dari aktivitas operasi (AkOp) dan antara arus kas dari aktivitas Investasi (AkIn) terhadap volume perdagangan saham. Sedangkan antara arus kas dari aktivitas pendanaan (AkDa) menunjukkan hubungan yang negatif terhadap volume perdagangan saham.
Laporan aliran kas dapat memberi informasi mengenai likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan perusahaan, dan kemampuan operasional perusahaan (M. Hanafi & Abdul Halim, 2000: 60). Dalam melakukan analisis investasi, investor seringkali menggunakan informasi dalam laporan arus kas yang lebih mencerminkan likuiditas daripada informasi laba akuntansi. Meskipun para investor menyatakan bahwa mereka menaruh perhatian pada earning, sesungguhnya mereka hanya tertarik pada deviden yang akan diterima dan nilai tunai investasinya (Prastowo D. & Rifka Juliaty, 2002: 28). Informasi laba akuntansi sering diragukan akurasi dan obyektifitasnya karena komponen akrualnya, hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Daito (2005) yang menunjukkan bahwa laba akuntansi yang diumumkan melalui laporan keuangan merupakan informasi yang belum begitu relevan bagi pemodal dalam melakukan keputusan investasi. Laba akuntansi mengandung komponen-komponen akrual yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya sehingga sulit diperbandingkan.

Hastuti dan Sudibyo (1998) mencoba menguji pengaruh publikasi laporan arus kas terhadap pengambilan keputusan investor. Ada tidaknya pengaruh dilihat dari perubahan volume perdagangan saham yaitu selama dua tahun sebelum hingga dua tahun setelah publikasi laporan keuangan dan laporan arus kas. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa pada periode dua tahun setelah publikasi laporan keuangan rata-rata volume perdagangan saham diseputar tanggal publikasi mengalami peningkatan. Selain itu, publikasi laporan arus kas juga menimbulkan reaksi berupa perbedaan yang signifikan antara rata-rata volume perdagangan relatif sebelum dengan setelah adanya publikasi. Hal ini memberikan bukti empiris bahwa para investor sudah memanfaatkan informasi yang terkandung dalam laporan arus kas untuk pengambilan keputusan investasi.

Naimah (2000) meneliti mengenai pengaruh dari kandungan informasi laba akuntansi dan komponen arus kas terhadap harga saham. Variabel total arus kas secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan variabel laba akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan Triyono & Hartono (2000) menunjukkan hasil yang konsisten dengan Naimah (2000), bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara arus kas dari aktivitas pendanaan, investasi dan operasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Laporan laba rugi tidak menunjukkan ‘timing’ arus kas dan akibat operasi perusahaan terhadap likuiditas dan solvabilitas (Prastowo D. & Juliaty, 2000: 27).

Kamis, 23 Oktober 2008

Belum Berani Menetukan

Dalam segala hal memang tidak luput dari kata 'menentukan', Apalagi atas sebuah pilihan. Manusia memang diciptakan salah satunya untuk memilih, bahkan ketika kita mengatakan 'tidak', itupun sebuah pilihan. Dalam menentukan pilihan sepertinya butuh kemantapan atas hal tersebut baik baik itu pertimbangan pengalaman, keilmuan, komparasi dan hal-hal lainnya.

Dalam konteks ini, saya ingin membicarakan mengenai profesionalisme kerja. Sangat membingungkan dan dilematis saat tidak dapat mengukur standar pribadi. Mungkin fatal akibatnya jika salah mengambil sikap untuk menentukan berapa bayaran yang setimpal atas pekerjaan kita. Keadaan ini saya anggap wajar karena umur belia, masih labil serta belum stabil dalam hal pekerjaan. Teringat ketika pertama kali melamar kerja, bingung rasanya untuk menuliskan gaji yang saya inginkan atau saat harus menentukan jasa instalasi. Belakangan ini saya juga sempat kebingungan menentukan tarif yang pantas untuk pembuatan website walaupun sudah compare tarif dari beberapa perusahaan. Tidak ada yang mampu dijawab dengan lugas, selalu rasa keraguan dan berucap "nanti kita bicarakan kira-kira seberapa sulit pekerjaan itu dan baru bisa kita tentukan". Itulah kata-kata sakti untuk berkilah atas pertanyaan yang mengundang keputusan. naif juga ya... Belajar dan terus belajar, inilah rangkaian proses yang pasti berujung -dengan catatan fokus terhadap segmen pekerjaan yang akan kita geluti-, karena jika kita ingin mendapatkan 'semua' pastinya kita tidak mendapat apa-apa. Walaupun bisa menguasai berbagai skill, pasti tidak mendalam dan sebatas dikatakan 'bisa' bukan 'menguasai'.

Mari kita terus bekerja dan berkreasi sesuai dengan pilihan kita -tentunya kita menikmati pekerjaan tersebut-, jangan sampai teralienasi terhadap pekerjaan kita. Saat kita masih mempunyai kesempatan untuk memutuskan dari berbagai pilihan, pikirkan dengan matang dan putuskan. Saat akhirnya tidak bisa memilih atas pekerjaan kita -karena pragmatisme kehidupan; berkeluarga, lanjut usia, keterbatasan berkreasi- maka berisiko tinggi untuk berpindah kerja. Tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga dan belajar dari awal lagi atas hal baru adalah beberapa contoh yang menjadi alasan keengganan perpindahan.

Senin, 20 Oktober 2008

Halal Bihalal KAFEIS 1429 H

Undangan

Logo KAFEIS

Ada undangan halal bihalal untuk teman-teman alumni Fakultas Ekonomi & Ilmu Sosial (FEIS) UIN Jakarta yang diadakan oleh KAFEIS (Keluarga Alumni FEIS UIN Jakarta). Mohon diforward info ini ke teman-teman. Pokoknya sukses selalu untuk bang Mufid -ketua KAFEIS-  serta tetap semangat untuk bang Ady Cahyadi (ketua panitia). Berikut detail undangannya :

- Hari & Tanggal : Sabtu, 25 Oktober 2008
- Tempat : Ruang Teater Lt. 2 FEIS UIN Jakarta
- Waktu : 09.00 - selesai
- Acara : Temu Alumni, Materi Wirausaha dan Pengembangan Karir, Testimoni, dll

Jangan lupa, ditunggu ya kehadirannya...

Minggu, 19 Oktober 2008

Bagaimana Mahasiswa Bersikap?


Proses pembelajaran di sekolah-sekolah maupun di universitas ditujukan untuk dapat menjawab tuntutan yang ada di masyarakat pada umumnya yakni melalui transformasi keilmuan dapat tercipta pemberdayaan masyarakat, partisipasi aktif dalam proses pembangunan dan peningkatan taraf hidup. Tapi sepak terjang para alumni lingkungan akademis masih dapat dipertanyakan, apakah hasil dari proses pembelajaran di universitas atau hasil pengalaman yang dipercayakan secara legal? Sejauh mana ilmu-ilmu yang diterapkan dalam universitas dapat menyentuh realitas sosial yang ada?

Mahasiswa yang cerdas secara akademis belum tentu dapat bekerja dengan baik di masyarakat. Bahkan James Tobin (penerima hadiah nobel untuk ilmu ekonomi, 1981) pernah mempersoalkan apakah mengalirnya para sarjana ke sektor keuangan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial (Ormerod, 1994).

Persoalan yang semakin pelik dalam dunia akademis saat ini adalah adanya bias terhadap liberalisasi pendidikan yang semakin nyata seiring dengan otonomi daerah, sehingga praktik komersialisasi kampus semakin menjadi. Mulai dari mahalnya biaya SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) setiap tahun yang tidak relevan sampai pada penerimaan mahasiswa baru PTN (perguruan tinggi negeri) dengan jalur khusus. Hal ini mengindikasikan bahwa:
Pertama, Hanya 'kalangan berduit' yang mampu menikmati pendidikan di perguruan tinggi dan masyarakat miskin hanya memperoleh pendidikan dibawah standar.
Kedua, Kesarjanaan hanya sebagai simbol formalitas menuju gerbang dunia kerja dan status sosial yang menentukan dunia kerja para arjana tersebut.
Ketiga, Sistem pendidikan yang tidak memadai karena pemerintah tidak serius melakukan pembinaan terhadap pendidikan di Indonesia yang mengakibatkan kompetensi para sarjana di Indonesia selalu dipertanyakan dibandingkan dengan negara-negara lain (misalnya Singapura, Malaysia dan Amerika). Mahasiswa Indonesia lebih bangga menyandang gelar kesarjanaan luar negeri dengan salah satu alasan kesempatan kerja yang lebih jelas.

Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Itulah refleksi dari dunia akademis (pada umumnya) yang terjadi saat ini. Mahasiswa hanya turunan dari intelektual pengajar (baca: Dosen). Kurikulum yang disusun dalam silabus membuat mahasiswa harus mengerti, menghapal secara harfiah tanpa kita harus tahu sejauh mana kebutuhannya bagi dunia kerja dan masyarakat. Budaya 'bertanya' harus dikembangkan dalam dunia akademis, artinya bahwa pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang untuk melihat situasi -apakah dapat menjawab tuntutan dari tujuan pengajaran mata kuliah dan masih relevankah untuk diajarkan- dan mampu menanggapi problematikanya sehingga dapat menganalisis. Bukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat 'mematikan' intelektual, yaitu hal yang secara objektif sudah ada dan harus dihafal, bagaimana pengertiannya dan sebagainya.
Pengajaran tidak harus mengikuti tuntutan moral akademis yang berlaku sehingga kita terjerat ke dalam sekat peraturan dan norma yang sudah berlaku. mahasiswa harus diarahkan bagaimana dia mampu bersikap etis sehingga dapat membentuk tuntutan moral akademis yang dapat dipertanggungjawabkan dan tidak terjadi pemaksaan pada proses belajar mengajar. Pelajaran moral mengajarkan bagaimana kita aman dalam sebuah kolam dengan diberi 'ban pengaman', tetapi pelajaran etika mengajarkan kita bagaimana bisa berenang di dalam kolam (Magnis-suseno: 1991). Sudah tidak saatnya lagi mahasiswa menjadi buntut yang selalu mengikuti kepala, tapi bisa menjadi kepala yang berhadapan dengan kepala, sehingga dapat menjadikan mahasiswa sebagai subjek perkuliahan dan mampu bersikap rasional dan etis.

Kamis, 16 Oktober 2008

Halal Bihalal Alumni Akuntansi 2001 UIN Jakarta

Mempererat Persaudaraan, Saling Berma'afan
Berawal tanpa sengaja menjelang lebaran. Sepulang dari meeting bersama client di ISE Building - Sudirman, saya mampir kampus karena masih pagi, niatnya ingin silaturahmi ke beberapa dosen tapi sepi dan akhirnya nongkrong di perpustakaan fakultas. Setelah itu saya berkunjung ke kantor vera (teman kelas dulu) dan akhirnya membicarakan untuk ngadain reunian. Sepertinya timing-nya tepat... 'pasca lebaran-halal bihalal'. Kesepakatan sementara pada 11 Oktober 2008.

Lebaran mudik & sesampainya lagi di ciputat mulai kordinasi untuk halal bihalal, positif tanggal 11 oktober di kantor vera. Berikut undangan yang dibuat:


persiapan hanya beberapa hari untuk menghubungi teman-teman dan materi seikhlasnya; kue-kue, air gelas kemasan, asinan dan khususnya tuan rumah yang bersedia meminjamkan tempatnya.


Pelaksanaan

Jam 2 yang direncanakan ternyata berjalan normal, mulai jam 4 (he he 2x...). Mungkin karena tidak ada momen yang pas seperti acara-acara lain jadi kedatangan teman-teman tidak seragam. Namun alhamdulillah dan bersyukur akhirnya acara ini berjalan lancar walaupun hanya dihadiri sekitar 20-an teman-teman. Terima kasih banyak buat yang dateng dan yang memberikan konfirmasi atas ketidakhadirannya.

Kedatangan satu persatu disambut dengan obrolan-obrolan ringan diselingi tawa membicarakan masa lalu. Saat itu kami teringat.. Dadang, seorang presiden fakultas yang di-arak diatas mobil bak didampingi sepedanya, melihat akew dan hasyim yang serius dengan komunikasi interlokalnya (bahasa cirebon ^_^), serta beberapa cerita menarik lainnya.

Forum dimulai. Saya mengawali sambutan dan bergantian masing-masing untuk mengutarakan pengalaman pasca kuliah, pekerjaan saat ini, kesan-kesan serta rekomendasi untuk menjaga kekeluargaan akuntansi 2001. Dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini, akuntansi 2001 memang kurang kompak serta ada skeptisisme jika ada yang mencoba mengadakan acara bersama. Kita sepakat untuk bersama-sama menghilangkan sekat antar kelas dan keakraban (katanya sih genk gitu... bingung mau didefinisikan apa?). Keputusan akhirnya kita sepakat membicarakan halal bihalal kedepan dan rencana touring saat reuni KAFEIS nanti pada 25 oktober 2008.

Update database khusus dibuat oleh Yuli, daftar hadir acara ini bisa di klik disini.

Signalling Theory dalam Pasar Modal



Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Menurut Jogiyanto (2000: 392), informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan saham. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

Menurut Sharpe (1997: 211) pengumuman informasi akuntansi memberikan signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham. Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar.

Menurut Husnan & Pudjiastuti (2002: 244), pasar modal efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Sunariyah (2000: 171) secara teoritikal membedakan pasar modal yang efisien kedalam tiga kategori sebagai berikut:
- Hipotesis pasar modal bentuk lemah (The Weak Form Efficient Market Hypotesis). Adalah suatu pasar modal dimana harga merefleksikan semua informasi harga historis. Harga saham sekarang dipengaruhi oleh harga saham masa lalu, lebih lanjut informasi masa lalu dihubungkan dengan harga saham untuk membantu menentukan harga saham sekarang.
- Hipotesis pasar modal setengah kuat (Semistrong Form Efficient Market Hypotesis). Harga saham pada suatu pasarmodal menggambarkan semua informasi yang dipublikasikan sampai ke masyarakat keuangan. Tujuannya adalah untuk mrminimalkan ketidaktahuan mengenai operasi perusahaan, yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan menggambarkan kebenaran nilai dari suatu efek yang dikeluarkan oleh suatu institusi.
- Hipotesis pasar modal bentuk kuat (The Strong Form Efficient Market Hypotesis). Konsep pasar efisien bentuk kuat mengandung arti bahwa semua informasi direfleksikan dalam harga saham, baik informasi yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan (non public atau private information).

Sendi pokok dalam gagasan dasar pasar efisien setengah kuat adalah bahwa semua partisipan pasar mengetahui informasi publik karena inti dari informaasi yang terkandung dalam laporan arus kas ditujuan untuk dipublikasikan. Jika seperangkat informasi secara luas diketahui oleh partisipan pasar (publik) pada saat yang sama, dan jika mereka sepakat dengan implikasi tersebut terhadap harga saham, persaingan akan menggerakkan harga pada pasar tersebut. Ini berarti para investor hanya bisa berharap untuk mendapatkan keuntungan atas saham yang seimbang dengan resikonya. Sehubungan dengan informasi akuntansi, seseorang tidak bisa mengharapkan pasar bereaksi kecuali jika informasi tersebut berguna. Informasi yang berguna dalam konteks ini adalah informasi yang relevan dan dapat dipercaya bagi pihak yang berkepentingan.

Selasa, 14 Oktober 2008

Laporan Arus Kas



Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengeluaran kas seperti pembelanjaan perusahaan, pembelian aktiva tetap, pembiayaan ekspansi perusahaan serta pengeluaran kas lainnya dan yang berkaitan dengan penerimaan kas dari penjualan dan pendapatan lainnya tidak dapat dijelaskan melalui neraca dan laporan laba rugi, melainkan dalam laporan arus kas. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas, dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (Pratowo D. & Juliaty, 2002: 29) Beberapa definisi yang terkait dengan kas PSAK No. 2 (2002: 2.2) didefinisikan sebagai berikut:
  • Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
  • Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
  • Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
  • Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.
  • Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
  • Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal pinjaman perusahaan.
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Prediksi arus kas masa depan merupakan informasi penting yang membantu pengambilan keputusan bagi para pengguna. Selain itu arus kas juga memberikan manfaat untuk menaksir fleksibilitas keuangan, profitabilitas, dan resiko (Henry Simamora, 1999: 371).

Minggu, 12 Oktober 2008

Rasa Syukur

Rasa Syukur selayaknya hidup, suka dan duka selalu menyertai dalam keseharian dan memang takkan pernah kunjung henti sampai kemudian kematian menjemput dan menyudahi ambisi keduniawian kita. Mulai dari kelahiran kita belajar merasakan, mendengar, dan berangsur dapat melihat, berbicara dan mengenali komunikasi verbal sampai berjalan dan akhirnya kita bisa berlari. Bersyukurlah manusia yang diberikan Allah jasad yang normal dan utuh, sekaligus cobaan bahwa sejauh mana kita bisa memanfaatkan sebaik-baik amanah yang melekat dalam diri.

Mendapatkan kehidupan yang lebih baik, tentu itulah yang diinginkan setiap orang. Namun ukuran kehidupan yang lebih baik dalam konteks manusia sebenarnya tidak ada batasnya dan sangat relatif. Karena memang sifat dasar manusia yakni tidak pernah merasa cukup. Nafsu manusia seolah terus berangsur dan justru mengalir semakin besar seiring bertambah umur. Mungkin kita ingat tentang hukum ekonomi yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula kebutuhan untuk konsumsi.


Ketika sudah sampai klimaks terhadap cita-cita ataupun karir, maka perasaan akan biasa kembali dan tidak menggebu-gebu. Bisa jadi dalam jangka panjang, justru capaian tersebut dianggap menjadi sangat lumrah dan berangsur menjadi semakin berkurang penghargaan atasnya. Kemudian timbul cita-cita dan target baru yang begitu dianggap sulit digapai dan begitu memukau kita membayangkannya. Mungkin begitu siklus yang terus berputar dari ujung sampai pucuk dan kembali lagi ke ujung.

Makhluk ataupun benda yang memiliki nama, pasti jualah dia melekat fungsi dan realisasinya berikut nilai itu. Sebagaimana pulpen, melekat fungsi untuk menuliskan sesuatu. Apakah hasil tulisan tersebut baik ataupun buruk, itu tidak jadi soal asalkan sudah menjalankan fungsinya tersebut maka akan melekat nilai yang positif pada pulpen tersebut. Itu hanyalah satu contoh. Begitu juga manusia, seharusnya merealisasikan fungsi atas eksistensinya tersebut. Dari situ kita bisa merenung bagaimana seharusnya kita hidup. Sejauh mana kita memandang fungsi hidup kita terhadap Tuhan yang dipresentasikan dalam ritual, kehidupan di masyarakat, lingkungan kerja dan segala sesuatu yang ada disekeliling kita. Tidak hanya privacy mainstream yang dikedepankan untuk memuaskan nafsu kita. Manusia diberikan anugerah berupa akal, salah satunya agar dapat mempertimbangkan sesuatu yang baik dan buruk –tidak dimiliki makhluk lain, malaikat, hewan, pohon, iblis, dll- dan dengan nafsu ia dapat memiliki ambisi untuk melakukan sesuatu dengan perasaan bahagia, senang, atau mungkin penyesalan.

Malaikat dapat direpresentasikan dengan sifat-sifat kebaikan karena malaikat hanya berbuat kebaikan; sesuai peritah Allah. Sedangkan iblis dapat direpresentasikan sebaliknya. Kedua sifat itulah yang selalu menyelimuti manusia untuk dapat dijadikan pilihan, baik atau buruk. Atas dasar itu, bersyukur atas apapun yang dianugerahkan Tuhan adalah suatu pilihan sebagaimana fungsi atas tujuan diciptakan manusia oleh Allah hanya untuk beribadah (mangabdi) kepadaNya. Kadangkala manusia berkeluh kesah atas musibah dan kegagalan dengan melatih rasa sabar, kemudian mengatakan ”kita hanya bisa pasrah atas ujian/cobaan yang diberikan Allah kepada kita”. Namun berbeda sikap ketika sukses dan mengalami rasa senang, dengan angkuh mengatakan ”hasil yang saya peroleh benar-benar merupakan usaha dan kerja keras saya selama ini”. Manusia hanya diberi kesempatan berdo’a dan ber-ikhtiar.

Sesungguhnya keberhasilan ataupun keterpurukan ditentukan oleh Allah. Ketika manusia meminta (berdo’a) sesuatu yang baik dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh, maka insya Allah pasti dikabulkan. Hubungan secara vertikal (hablumminallah) berupa ritual dengan kedalaman ilmu yang memadai (tidak taqlid buta) sebagai wujud menjalankan kewajibannya kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari (hablumminannas) sebagai pantulan daripada aktifitas ritual kita dan sebagai wujud tanggung jawab atas eksistensi fungsi manusia selayaknya dapat dijalankan dengan khusyu’ dan benar. Amiin. Hidup ternyata tidak hanya menyelesaikan masalah pribadi sendiri, namun manusia memiliki kewajiban untuk menjalankan fungsi hidupnya diciptakan. Sehingga ketika hidup kita memancarkan fungsinya, maka akan bernilai positif. Mari kita merenung... Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Q.S. Adz Dzariyaat: 56)

Dewan Perwakilan Rakyat "Sekelumit Isu dan Permasalahannya"



Pemerintahan Indonesia dalam proses perkembangannya mengalami perubahan yang cukup signifikan. Di mana sistem Orde Lama yang digantikan oleh Orde Baru sangat mempengaruhi masyarakat Indonesia itu sendiri. Berkuasanya pemerintahan Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun secara tidak langsung juga membentuk identitas Negara Indonesia yang berdampak terhadap perubahan segala segi, ekonomi, sosial dan politik. Di pasca Orde Baru ini yang disebut juga era Reformasi pemerintahan Indonesia sepertinya berangkat dari titik nol untuk membangkitkan sistem politiknya. Dikarenakan banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa pemerintahan sebelumnya. Di sini perlu adanya reskonstruksi pemerintahan guna mengumpulkan puing-puing dampak dari digulingkannya presiden Soeharto.

Sistem pemerintahan yang dijalankan sekarang tidak lagi menggunakan paham status quo, di mana segala bentuk keputusan yang diambil diikuti begitu saja oleh badan legislatif, sehingga terlihat presiden mempunyai otoritas mutlak. Undang-undang yang memperkuat itu juga telah di amandemen, untuk itu pihak DPR mendapat wewenang yang cukup untuk membuat Undang-Undang. Sebagaimana disebutkan pada pasal 20A (1) dari Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen, yang menyatakan bahwa “DPR memegang kekuasaan untuk membuat undang-undang”. Otoritas DPR untuk membuat undang-undang diakui juga dalam Pasal 20A (1) Namun otoritas tersebut juga merupakan otoritas Presiden, karena Pasal 20A (2) menyatakan bahwa ”setiap rancangan undang-undang dibicarakan oleh DPR dan Presiden untuk mencapai kesepakatan bersama”. Bila kesepakatan tidak dapat dicapai, Pasal 20A (3) menyatakan bahwa “rancangan undang-undang yang bersangkutan itu tidak boleh diajukan lagi selama sesi DPR tersebut.”


Otoritas untuk Demokrasi

Dengan kewenangan yang cukup besar terhadap rancangan undang-undang kadang pihak DPR tidak menggunakannya secara maksimal. Terbukti banyak rancangan undang-undang yang masih menumpuk di meja dan belum jelas kapan akan dirapatkan. Di sisi lain para anggota dewan kurang cukup antusias dalam mengikuti rapat karena tema dari rapat kurang dipersiapkan secara serius. Ini mengakibatkan rapat yang kurang kondusif dan efektif, membuang waktu dan tidak maksimal untuk menghasilkan keputusan. Belum lagi masalah keributan di ruang sidang akibat terjadinya perselisihan pendapat tanpa ada resolusi yang jelas, dan ini mengindikasikan bahwa wakil rakyat Indonesia belum menjalankan tugasnya secara dewasa dan bijak.

Hal lain yang perlu dilihat adalah bahwa kurang transparannya badan DPR dalam memberikan informasi tentang sidang yang dilakukan. Ini sangat disayangkan, karena bagaimana mungkin badan wakil rakyat yang merupakan produk hukum bagi masyarakat Indonesia namun tidak terbuka terhadap publiknya sendiri. Publik hanya bisa mendapatkan informasi berupa rapat paripurna dan rapat yang bersifat besar. Karena mungkin ini juga sudah tercium oleh publik dan media. Sehingga pihak kehumasan DPR secara tidak langsung berkewajiban memberikan informasi tersebut. Akan tetapi sangat kesulitan untuk mendapat informasi tentang naskah-naskah rancangan undang-undang yang lingkupnya khusus.

DPR sebenarnya mengalami langkah kemajuannya setelah kursi yang ada diduduki oleh para anggota dewan yang terdiri dari berbagai partai. Di mana partai-partai tersebut mewakili dari suara yang ada di masyarakat bawah, ini jelas sangat berbeda dengan anggota dewan pada masa Orde Baru. Pada masa Orde Baru kursi DPR hanya perwakilan dari tiga partai dan itu juga ada permainan konspirasi di dalamnya dan ini sangat jauh dari aspirasi rakyat. Berbeda dengan DPR pada masa sekarang yang lebih demokratis yaitu multi partai dan merupakan perwakilan dari aspirasi masyarakat Indonesia. Namun demikian konsekuensi dari hal ini adalah beragamnya pendapat ketika membuat sebuah peraturan atau perundang-undangan. Dan tidak jarang kita menyaksikan berbagai perdebatan yang terjadi di kursi dewan.

Salah satu dari hasil keputusan kadang dilakukan melalui voting. Ini merupakan akibat dari perselisihan yang tidak ada ujungnya sehingga ketua sidasng mengambil jalan voting/mufakat. Ini merupakan konsekuensi dari system demokrasi yang coba diaplikasikan di Negara Indonesia. Keputusan voting tentunya akan melibatkan unggulnya mayoritas dan terkalahkannya minoritas yang kemudian kadang muncul perselisihan. Tidak jarang para anggota dewan yang termasuk suara minoritas meninggalkan ruang sidang dikarenakan aspirasi mereka tidak dipenuhi. Disinilah perlu kebijakan dari para anggota sidang terhadap pendapat yang mereka ajukan.

DPR Sekarang: Sebuah Harapan

Anggota dewan perwakilan rakyat merupakan sebuah motor pemerintah, dimana segala perkembangan dan kemajuan pemerintah terletak di pundaknya. Cita-cita dan harapan masyarakat Indonesia terdapat pada badan DPR yang kemudian diaplikasikan oleh badan eksekutif. Kemajuan yang sudah melangkah dari pasca Orde Baru perlu ada suatu keseriusan yang sungguh-sungguh dari kesadaran pemerintah. Untuk itu demi mencapai Negara yang maju dan demokratis perlu adanya keterbukaan terhadap rancangan-rancangan yang akan disidangkan terhadap publik. Sehingga masyarakat mampu menganalisa dan memperbaiki kekurangan dan kelebihan yang ada. Kita dapat berperan aktif dalam upaya peningkatan kinerja parlemen (DPR) dengan cara:
Berpartisipasi dalam pembahasan RUU dan menyampaikan gagasan yang kita inginkan melalui rapat dengar pendapat umum, audiensi dengan Fraksi-fraksi, 8konsultasi publik, hearing dengan badan legislasi.
Monitoring efektifitas kerja komisi berdasarkan departemen yang ditangani. Parameternya dapat melalui, kesesuaian anggaran dan kesesuaian kebutuhan program kerja.
Meningkatkan akses informasi kepada publik mengenai Rancangan Undang Undang (RUU), Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) suatu RUU, makalah-makalah hasil rapat, Daftar hadir, serta dokumen lainnya yang selama ini dinilai kurang transparan.
Audit terhadap setiap pelaksanaan kegiatan parlemen dan relasinya terhadap eksekutif.


Politik bukan merupakan suatu perebutan kekuasaan, dimana yang kuatlah yang berkuasa. Akan tetapi kalau menengok pendapat Habermas bahwa politik adalah merupakan sarana berkomunikasi dan wacana. Untuk itu bagi Habermas bagaimana sebuah politik bisa menjalankan “diskursus public” atau deliberatif demokrasi, yaitu upaya untuk melakukan intensitas warganegara dalam proses pembentukan aspirasi dan opini agar kebijakan-kebijakan dan undang-undang yang dihasilkan oleh pihak yang memerintah semakin mendekati pihak yang diperintah. Ini tentunya menjadi cita-cita kita semua.

Kamis, 17 Januari 2008

Selasa, 01 Januari 2008

About

Blog ini ditujukan untuk menyampaikan ide-ide (yang mudah-mudahan kreatif) dari setiap hal dalam perjalanan hidup. Untuk konten, saat ini memang belum tersegmentasi ke dalam blog yang membicarakan salah satu dari isu-isu sosial, ekonomi, internet & blogging tutorial, atau sekedar tulisan pribadi yang diharapkan memberikan pencerahan. Paling tidak saya masih berkutat diantara pembahasan tersebut, walaupun dengan kapasitas yang masih belum matang. Masih belajar dengan blogger-blogger lain, dan tentunya Anda, agar kita bisa saling berbagi.
Diberdayakan oleh Blogger.

My Instagram