Senin, 03 November 2008

Indonesia dalam Bingkai Keluarga

FamilyKita sering mendengar kata kekeluargaan dalam berbagai hal, khususnya ketika hendak menyelesaikan masalah "marilah kita selesaikan persoalan ini secara kekeluargaan". Bingkai Indonesia dalam struktur keluarga mungkin sangat kental kita rasakan. Musyawarah dilaksanakan untuk mencapai mufakat dengan asas kekeluargaan.

Memang, ketika memakai kata keluarga dan relasinya serasa tidak ada sekat yang merintangi seolah-olah semua dapat diatasi melalui jalur informal untuk meluruskan legal formal. karyawan adalah 'anak buah' bagi bos dan bos adalah 'bapak' yang dapat mengayomi. Teringat ketika presiden soeharto pernah mengatakan bahwa beliau dalam kabinetnya tidak meng-anak emaskan dan meng-anaktirikan bawahannya, semua diperlakukan sama.

Kata 'Bapak' dan 'Ibu' acapkali terdengar untuk penghormatan terhadap seseorang ketika kita memanggil seseorang, lain halnya Mr. dan Mrs. yang berarti tuan dan nyonya. Tentunya hal ini merupakan refleksi dari budaya Indonesia, redam masalah tanpa konflik, yang penting satu sama lain saling mengerti. Anak buah senantiasa melindungi dan memperjuangkan Bapaknya bagaimanapun caranya, karena itulah wujud pengabdian. Tidak heran ketika terdapat perkara korupsi dalam instansi yang disidik oleh Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) hasilnya melibatkan beberapa pejabat yang saling terkait. Suatu ketika seorang dosen wanita di Jogjakarta menangis karena dipanggil langsung dengan nama oleh teman saya tanpa kata depan Ibu. Mungkin merasa kehormatan yang tidak dihargai, beliau berkata "baru kali ini seumur hidup saya dipanggil hanya nama".

Mungkin itulah sedikit analisis picik atas bingkai 'keluarga' diatas. Namun ekses positif tentu saja sangat banyak. 'anak buah' lebih dipercaya untuk memberikan rekomendasi atas penambahan karyawan baru, jika tidak, mungkin menimbulkan resiko yang besar karena tidak ada yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Bapak senantiasa memberikan insentif terhadap anaknya yang berprestasi. Akhirul kalam, marilah kita menjadi keluarga yang bersahaja, bebas dari kemungkaran.

0 Comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

My Instagram