Senin, 05 Desember 2011

Teknik Lobi Dan Negosiasi


Manusia adalah makhluk sosial, dimana berbagai kepentingan saling berinteraksi, dan satu sama lain saling membutuhkan. Kepentingan yang berbeda tersebut kadang kala menjadi kepentingan bersama, sehingga perlu adanya proses mempengaruhi untuk mendapatkan persepsi yang sama.

Lobi dapat diartikan sebagai ruang masuk gedung, atau teras yang biasanya terdapat beberapa bangku dan meja untuk ruang tunggu atau berbincang. Dari kiasan tersebut, lobi dapat diartikan sebagai usaha mempengaruhi keputusan pihak lain agar terdapat pandangan positif terhadap topik lobi tersebut.

Dalam lobbying biasanya terdapat proses tawar menawar yang disebut Negosiasi. Negosiasi juga memungkinkan proses penyelesaian konflik dengan tidak menggunaan instrumen kekerasan dan mencoba memberikan ruang bagi pihak yang berkonflik untuk melakukan pertukaran informasi dari masalah yang dihadapi bersama.

Unsur-unsur dalam lobbying:  
  1. Kegiatan lobi melibatkan beberapa pihak: Pihak pelobi dan Pihak yang dilobi
  2. Sasaran pelobi, orang atau pihak yang di lobi, adalah para  pembuat undangundang, pejabat pemerintah, pimpinan politik dan sejumlah tokoh lain yang memiliki kekuasaan atau pengaruh cukup besar
  3. Kegiatan lobi dapat dilakukan individual ataupun berkelompok, dengan  1 sasaran lobi juga bisa berupa individu berpengaruh kelompok, lembaga pemerintahan (=legislatif, eksekutif dan yudikatif) maupun lembaga organisasi non pemerintah, perusahaan swasta.
  4. Pelobi melakukan kegiatan lobinya dengan tujuan untuk mempengaruhi mereka yang menjadi sasaran lobi .
  5. Kegiatan lobi juga dimaksudkan untuk memperoleh teman yang berguna. Berguna bagi pelobi maupun organisasi/perusahaan tempat bergabung/bekerja.  
  6. Ada unsur pressure (tekanan)    pada saat kegiatan lobi tengah berlangsung. Ada  yang mem-pressure (menekan), ada yang di pressure (ditekan) untuk memperoleh hal yang diinginkan dengan cara-cara yang halus.
  7. Lobi adalah kegiatan yang bersifat informal atau tidak resmi
  8. Melihat asal katanya, lobi adalah ruang teras di dekat pintu masuk hotel, bioskop, namun lokasi tempat lobi berlangsung tidak selalu di tempat yang formal atau resmi. Dengan demikian, lokasi atau tempat lobi dilakukan bisa   di kantor, di hotel, dan restoran.
Sebelum melakukan aktivitas lobi, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
  • Siapkan dan sempurnakan argumen dalam mendukung posisi organisasi
  • Pelajari argumen-argumen yang berlawanan dengan posisi organisasi
  • Pahami orientasi politik pihak yang sedang anda coba pengaruhi
  • Tinggalkan segera pihak yang sedang anda coba pengaruhi setelah menerima posisi organisasi
  • Beri legislator pernyataan tertulis mengenai dukungan pada posisi organisasi
  • Lakukan kontak komunikasi lanjutan untuk memperkuat posisi yang mendukungnya

Lobi dalam konteks Organisasi

Dalam organisasi laba/perusahaan, interaksi yang dibangun lebih cenderung kepada pertukaran ekonomis, walaupun tidak mengesampingkan sisi-sisi kenyamanan, kepuasan, dan rasa aman, berbeda dengan organisasi nirlaba, tujuan organisasinya bersifat non-ekonomis (normatif, peraturan, idealisme, kasus, dll). Perlu adanya proses pengaruh yang lebih kompleks guna tercapainya tujuan organisasi. Pertukaran dalam proses negosiasi biasanya berupa posisi/ kekuasaan, kepentingan, rasa aman, dan kepuasan, sehingga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
  • Sudah seharusnya seorang negosiator itu harus pandai berbicara dan cepat tanggap. Karena jika terlihat sedikit saja keraguan, maka lawan tidak akan sungkan-sungkan melawan.
  • Mempunyai wawasan yang cukup luas mengenai apa yang menjadi bahan perdebatan
  • Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
  • Memiliki citra diri yang baik.
  • Berpendirian teguh sehingga lawan pun akan melihat kalau kita tidak dapat tergoyahkan.
  • Pandai mengambil hati orang, baik itu dengan kata-kata yang persuasive maupun sikap dan perbuatan kita.
  • Pandai membaca situasi sehingga dapat mengatur strategy sedemikian rupa.
  • Dapat memanfaatkan kesempatan sekecil apapun.
  • Memaksimalkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
  • Mengatakan yang sebenarnya namun tidak seluruhnya.
  • Tidak mudah menyerah. Dalam artian, jika melalui jalan lurus tidak bisa maka mengambil jalan memutar.

Setiap orang dalam sebuah komunitas, paling tidak memiliki 3 kekuatan yang dapat mempengaruhi orang/pihak lain:

1. Political Power
Kekuatan politik dimaksudkan bagi orang yang memiliki eksistensi politik yang cakap, dapat dilihat dari pengabdian atau terhadap organisasi, berbagai pihak penting yang mendukung, nama baik, track record, dll.

2. Material Power
Kekuatan harta bisa mempengaruhi pihak lain dengan cara membayar. Biasanya dilakukan pada organisasi laba atau pada proses politik praktis. Pertukaran ini dianggap lebih rasional.

3. Popularity Power
Orang yang sudah terkenal mengenai keahlian apa yang dimiliki di bidangnya, tidak perlu mengeluarkan energi yang besar untuk meyakinkan pihak yang di lobi.

4. Brain Power
Biasa disebut konsultan, memiliki berbagai perbendaharaan strategi jitu untuk mencapai tujuan dengan teknik komunikasi yang baik.

Akhirul kalam, SEMUA BISA DIATUR...:)

Selasa, 15 Maret 2011

Blogger; Menggunakan Domain Sendiri

Dua tahun lalu saya berpikir kalo kita ngeblog pake domain sendiri lebih mentereng, namun seiring dengan berjalannya waktu ternyata yang penting essensinya. Blog gratis juga kalau kontennya lebih berkualitas itu lebih baik ketimbang blog berbayar (domain & hosting sendiri). Kalau saya ditanya url blog saya, saya jawab "http://www.wanto.web.id", beberapa teman langsung bilang "wah, lu punya website ya!". Akhirnya domain sendiri lebih berguna untuk gengsi dan eksistensi semata, selain domain sendiri juga memberikan peluang kustomisasi lebih jauh. Alasan masih pake domain yang lama mungkin karena sayang kalo ganti, pageranknya dah lumayan dan teman-teman banyak yang sudah tahu url ini.

Sebelumnya saya pakai hosting berbayar, namun karena berbagai alasan; update security (beberapa kali ke hack), server down, dan tentunya biaya perpanjangan (hehe..), saya beralih ke blogger. Tidak khawatir data lost, server, seo, apalagi soal securitynya, cuma mikirin perpanjangan domain saja.

Langsung saja deh, curhat langkah2nya:

1. Hampir tidak jadi!

Tanya-tanya sama om google, ternyata resultnya; tutorial-tutorial usang untuk menggunakan domain sendiri di blogger. Jadi konsepnya bahwa perlu pihak ke-3 untuk menjadikan blog kita bisa online yaitu melalui penyedia DNS (Domain Name Server). Pada pengaturan domain kita arahkan nameserver-nya ke DNS yang kita pilih dan pada pengaturan di provider dns kita arahkan CNAME record-nya ke google. Agak ribet ya? ngg juga kalo dah dicoba. Tutorial dari google sih ada disini dan google juga merekomendasikan beberapa penyedia DNS seperti:
Namun setelah dicoba satu-satu, agak ribet, sudah tidak up-to-date, ujung-ujungnya sepertinya berbayar. Turorial google untuk list penyedia DNS klik aja disini.

2. Pencarian di Forum

Setelah tanya di kasak kusuk (kaskus) akhirnya di-reply juga, yaitu informasi salah satu penyedia DNS gratis, namecheap.com. Jadi DNS yang saya pakai akhirnya dari situ (thanks for kaskuser).

3. Konfigurasi

Yang mana yang lebih dulu, silahkan saja a) konfigurasi DNS, b) konfigurasi domain, c) konfigurasi blogger

a) konfigurasi DNS

masuk ke namecheap.com dan pilih menu free DNS atau klik disini
tuliskan nama domain anda kemudian klik get DNS
setelah itu akan muncul:

What's Next?

At your current registrar, point your host to the nameservers:
freedns1.registrar-servers.com
freedns2.registrar-servers.com
freedns3.registrar-servers.com

berarti kita sudah dapatkan DNS name yang nanti akan kita isikan di pengaturan domain. selanjutnya klik tombol yang bertuliskan 'Add DNS Service for Selected Domains >>'. pengaturan domain isikan ghs.google.com. dengan  record typenya CNAME seperti gambar dibawah ini:
selesai untuk pengaturan di namecheap.com

b) konfigurasi domain

masukkan nameserver di pengaturan domain menggunakan url yang diberikan namecheap.com:
freedns1.registrar-servers.com
freedns2.registrar-servers.com
freedns3.registrar-servers.com
Saya pakai domain Indonesia/.id seperti ini (untuk pengaturan domain lain tinggal menyesuaikan interfacenya):

c) konfigurasi blogger

Dashboard >> pengaturan >> publikasikan >> tuliskan domain anda >> save >> selesai

Setelah semua pengaturan selesai tidak bisa langsung aktif. Biasanya kita tunggu aktivasinya selama 24 jam. selamat mencoba!


Sabtu, 26 Februari 2011

Mengatasi Template Rusak di Blogger


Beberapa hari lalu template blogger saya rusak. Kenapa eh kenapa?... ternyata eh ternyata source background imagenya sudah hilang. Seperti ini tampilannya jika dilihat:

klik gambar untuk memperbesar


Berpikir untuk ganti template aja sih awalnya, berharap dapat source gambar yang sama ditempat lain dan akhirnya dapet juga. Url background yang hilang adalah http://img204.imageshack.us/img204/5522/contentvg1.jpg, namun setelah dibuka, yang keluar justru image berikut:

 


Berikut sedikit langkah yang dilakukan:
  1. Kunjungi provider template yang dipakai untuk blog yang bersangkutan. Misalnya donlod dari btemplates, blogcrowds, dll.
  2. Kemudian search nama template yang kita pakai sekarang (Kalau ngga tau, buka kode html anda di blogger, Rancangan >> Edit HTML >> Ctrl+F >> Name).
  3. Biasanya setelah kita melihat template kita di halaman penyedia template yang dipakai, maka biasanya ada pilihan download atau preview. Klik preview
  4. Pada saat preview, ketika halaman templatenya tidak ada yang rusak, silahkan ambil gambar kita yang hilang.
  5. Klik kanan >> view page info >> tab media >> pilih nama gambar kita yang hilang >> copy
  6. Selanjutnya kita replace url gambar yang rusak/hilang tersebut dengan Paste gambar yang sudah dicopy di Edit HTML (jangan lupa expand template widget terlebih dahulu).

Saran saja bagi teman-teman yang pakai template blogger gratisan, lebih baik donlod source image template yang menggunakan provider gratisan seperti (flickr, imageshack, dll), karena sewaktu-waktu gambar tersebut bisa saja dihapus, mungkin bisa kita upload ulang di blogger untuk antisipasi. Selamat mencoba bagi yang merasa memiliki permasalahan seperti saya.

    Minggu, 20 Februari 2011

    Minggu, 13 Februari 2011

    Pengangguran Sementara


    Dalam skala terkecil, paling tidak setiap orang melakukan perencanaan dan memiliki rencana, mungkin kalau dicontohkan bisa dalam bentuk 'niat', dan hal tersebut dilakukan berulang-ulang bahkan rutin. Bukan tanpa sadar kita melakukan rutinitas makan, pastinya diawali dengan niat. Menurut beberapa teman, hidup kita harus terencana, mulai dari targetan 1 tahun kedepan, 5 tahun kedepan, sampi karir jangka panjang. Itulah yang menjadikan motivasi dalam hidup agar tetap struggle sampai -paling tidak mendekati- tercapainya targetan tersebut. Dalam praktinya memang, saya tidak pernah benar-benar matang dalam konteks tersebut (hehe..3x). Mulai dari seseorang yang ingin konsen dengan studi, beranjak menjadi aktivis nanggung, pengusaha nanggung, sampai menjalani karir sebagai karyawan yang nanggung juga. Dinamika persepsi yang tak kunjung final tersebut menjadi tidak seattle dan jauh dari kemapanan ekonomi layaknya seseorang yang berkarir step by step. Setidaknya saya harus bersyukur bahwa hari ini saya sudah berkecukupan. Amiin.

    Juli 2006 merupakan merupakan starting kembali menentukan pilihan ketika sedang idealis-idealisnya dengan rasa percaya diri yang tinggi setelah merampungkan studi. Seolah berdiri dipersimpangan dengan banyak sekali jalan yang bisa dilalui, namun malah rest selama 3 bulan, mungkin karena kebingunan mau kemana. Yup, mulai mencicipi sedikit dunia politik, hanya untuk beberapa bulan sampai akhirnya terdampar menjadi pembelajar di sebuah daerah terpencil, belajar bahasa inggris. Lumayan kerasan sepertinya, sampai lupa kewajiban yang lebih besar dan lupa jalan pulang. Memang bukan disini seharusnya, jadi tidak bisa berlama-lama.

    Ciputat lagi. Lama juga, tapi nggak banyak berubah sepertinya. Proses sosialisasi lagi dengan teman-teman untuk membiasakan atmosfir yang sudah lama terlupakan. Akhirnya, jadi karyawan, untuk mengejar ketertinggalan. 1 tahun berjalan, off dulu, kangen dengan aktivisme. Ups, bergelut dengan dunia belajar-mengajar. Ada kenyamanan tersendiri saat kita mengajar dan muhadir memperhatikan, dengan sesekali bertanya. Itu juga tidak lama. Gabung lagi dengan dunia profesional sampai saatnya, hari ini, saya menjadi seorang pengangguran.

    Pengangguran, itulah kata yang barangkali tepat, atau mungkin bisa disebut pengangguran sementara. Beberapa bulan lalu menjadi salah satu saat paling membahagiakan saat membaca pengumuman bahwa nama saya tertera di papan tersebut. Mulai bergegas mempersiapkan prasyarat dan juga mempersiapkan surat resign saya. Jarang sekali seseorang lega saat memasuki kerja di hari terakhir jika belum pasti tempat barunya. Orang bijak mengatakan 'jangan buang sepatu lama sebelum dapat sepatu yang baru' (orang bijak yang mana ya?), maksudnya jangan keluar kerja terlebih dahulu sebelum dapat pekerjaan baru. Kalau saya kondisinya mungkin 'buang saja sepatu lama, kan sepatu yang baru sudah indent'.

    Minggu, 06 Februari 2011

    Korupsi

     

    Sektor Publik (Pemerintah, baik pemerintahan pusat maupun daerah) selalu menjadi bahan pemberitaan atas kasus-kasus kejahatan birokrasi yang dikenal dengan KKN (korupsi, kolusi, nepostisme), dikarenakan masyarakat adalah stakeholders dari pemerintahan itu sendiri, sehingga jika terdapat penyalahgunaan maka harus dipertanggungjawabkan kepada stakehorders yang bersangkutan (masyarakat). Berbeda dengan perusahaan swasta, dimana stakehorders-nya pihak-pihak tertentu saja sehingga progress maupun penyalahgunaan yang terjadi tidak perlu masuk ke wilayah publik, kecuali memiliki ekses terhadap masyarakat.

    Korupsi dapat didefinisikan sebagai pemakaian fasilitas publik untuk kepentingan pribadi, dengan kata lain, dengan menggunakan jabatan, seseorang memanfaatkan fasilitas tersebut untuk keuntungan pribadi saja. aktivitas korupsi dapat berupa: (a) penyuapan, (b) pemerasan, (c) penipuan, (d) penggelapan, (e) nepotisme, (f) kronisme, (g) penggunaan aset publik dan properti untuk penggunaan pribadi, dan (h) memberikan pengaruh.

    Indonesia sampai saat ini masih dianggap setengah hati dalam mengentaskan korupsi. Otonomi daerah yang berimplikasi pada desentralisasi kekuasaan juga berdampak pada banyaknya kasus desentralisasi korupsi yang terjadi. Beberapa kasus korupsi seperti kasus bail-out Century dan Gayus Tambunan yang tak kunjung selesai dan terkesan politis benar-benar menyesakkan hati nurani kita. Bebas bersyarat Artalyta Suryani yang hanya menjalani 2/3 masa hukuman karena remisi berkelakuan baik di tahanan tanpa mempertimbangkan ruangan sel mewah beliau, seolah memberi pesan kepada publik bahwa silahkan korupsi sampai kaya, maka hidup anda akan aman, damai, dan tentram, karena mendapat perlakuan khusus sebagaimana curhat dari penyanyi “andai ku gayus tambunan”.

    Indeks persepsi korupsi di Indonesia tahun 2010 masih sangat memprihatinkan yakni sebesar 2,8 (skor 0 = buruk sampai dengan 10 = baik) dan masuk dalam jajaran negara terkorup di dunia dengan urutan ke-110 sebagaimana diungkapkan oleh Transparency International. Tidak terdapat kenaikan dari tahun 2009, bahkan masih teringgal dari negara-negara tetangga seperti: Singapura (9,3), Brunei Darussalam (5,5), Malaysia (4,4), dan Thailand (3,5). Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dalam beberapa tahun terakhir dengan rata-rata kenaikan skor pertahun sebesar 0,08 poin sejak 2006.


    Tabel 1.1
    Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
    Indonesia (2006-2010)
    Tahun
    Peringkat Dunia
    Skor IPK
    Interval Kepercayaan
    2006
    130
    2,4
    2,2 – 2,6
    2007
    143
    2,3
    2,1 – 2,4
    2008
    126
    2,6
    2,3 – 2,9
    2009
    111
    2,8
    2,4 – 3,2
    2010
    110
    2,8
    2,3 – 3,2








    Hal tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat masih pesimis terhadap pemberantasan korupsi yang selama ini dilakukan. Nampaknya dominasi sejarah lama masih sulit dihilangkan. Dengan tidak menafikkan berbagai upaya KPK atas terungkapnya kasus-kasus korupsi kelas kakap, namun belakangan KPK juga dielu-elukan masih tebang pilih atas pihak-pihak yang dijadikan tersangka. Misal kasus traveler cheque pemilihan deputi gubernur bi miranda s gultom, ketika para mantan anggota dewan dijadikan tersangka, justru yang bersangkutan (miranda s gultom) hanya berstatus saksi, seolah terjadi saling serang antara pemerintah dan pihak oposisi.

    Sabtu, 29 Januari 2011

    Peran Auditing


    Setiap entitas, baik dalam bentuk organisasi, perusahaan, maupun kelembagaan pemerintah, pasti melakukan berbagai aktivitas yang menandakan bahwa entitas tersebut hidup layaknya manusia. Aktivitas tersebut dapat berupa transaksi keuangan, interaksi, pelaksanaan program kerja, dan lain sebagainya baik rutinitas maupun insidental. Layaknya juga manusia, entitas juga tidak serta merta melakukan aktivitas secara sporadis, maka dibutuhkanlah fungsi-fungsi organisasi yakni perencanaan, (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan(actuating) dan pengawasan (controlling). Dalam konteks tersebut, salah satu faktor terpenting adalah fungsi pengawasan, yakni instropeksi dan evaluasi atas aktivitas dilalui, bahkan ketika aktivitas sedang dilaksanakan.

    Salah satu bagian dari fungsi pengawasan yang sangat  signifikan yaitu auditing (pemeriksaan). Auditing juga banyak yang menyebut sebagai implementasi dari fungsi pengawasan tersebut. Auditing dilaksanakan dalam rangka membandingkan kesesuaian antara kebijakan yang berlaku dalam suatu entitas terhadap pelaksanaan yang sebenarnya terjadi untuk melihat efektifitas dan efisiensi aktivitas entitas tersebut. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Sukrisno Agoes (2007: 3) bahwa:
    Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
    Sehingga auditing sendiri memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
    • Adanya proses yang sistematis (systematical process) yang terdiri dari serangkaian prosedur yang terstruktur.
    • Bukti-bukti dikumpulkan dan dievaluasi secara objektif (evidence).
    • Pembandingan informasi perusahaan yang dapat diukur (assertion) dengan kriteria yang telah ditetapkan (established criteria) untuk menentukan kesesuaian antara keduanya.
    • Dikerjakan oleh orang yang kompeten, orang tersebut harus mempunyai pengetahuan dan keahlian yang cukup sehingga dapat memahami kriteria yang ditetapkan, juga kompeten dalam menentukan jumlah dan jenis bukti yang dibutuhkan agar dapat menarik kesimpulan dengan tepat. Orang tersebut juga harus memiliki mental yang bebas dan sikap tidak memihak (independent).
    • Adanya komunikasi yang melaporkan (reporting) hasil penemuan audit dan sejauh mana kesesuaian informasi perusahaan dengan kriteria yang telah ditetapkan kepada pihak yang memerlukan atau menggunakan laporan audit.

    Dari beberapa karteristik diatas dapat disimpulkan bahwa auditor seharusnya dapat memberikan penilaian yang objektif dan relevan baik atas laporan keuangan, operasional, dan kepatuhan atas prosedur yang berlaku yang dilaksanakan oleh pihak manajemen (auditi), karena posisinya yang independen dan memiliki kompetensi yang cukup, tidak perlu terbebani dengan aktivitas yang tidak dia lakukan (aktivitas yang di audit).

    Auditing adalah hilir dari serangkaian proses yang dilaksanakan, sehingga audit yang baik dapat menjamin entitas tersebut mampu sustainable. Menginformasikan keadaan yang sebenarnya mengenai besaran untung atau rugi, posisi yang harus diperbaiki, dan yang mengalami kemajuan, dapat dijadikan acuan bagi entitas tersebut untuk bertindak restropektif, memprioritaskan aktivitas yang dianggap perlu, dan mengestimasi aktivitas strategis.
    Diberdayakan oleh Blogger.

    My Instagram