Rabu, 08 April 2009

Kampanye Berlanjut Pada Masa Tenang



Riuh gempita suasana kampanye pada beberapa bulan sampai hari-hari kemarin ternyata tidak juga terhenti begitu saja pada masa tenang menunggu pemilu yang tinggal menunggu hari saja. Logikanya sebuah kompetisi, semakin dekat dengan pelaksanaan justru semakin ketat persaingan antar partai politik dan dianggap sangat mempengaruhi konstituen. Apapun dilakukan asalkan tidak tersentuh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Kampanye tertutup di sebuah hotel yang dilakukan salah satu kader demokrat di Padang merupakan keteledoran kader partai yang bersangkutan walaupun menyadari bahwa hal tersebut menyentuh secara riil wilayah publik. Mungkin lebih aman jika menggunakan publikasi selebaran gelap untuk mendukung calon tertentu atau membuat black campaign untuk menjatuhkan kompetitor lain. Yang menarik adalah apa yang pernah dilakukan oleh presiden Obama ketika beliau mencalonkan diri. Mungkin tidak sampai semapan Obama dalam berkampanye di dunia maya (baik melalui jejaring sosial, blog, iklan, dll) karena interaksi berinternet di Indonesia tidak semassif dan selogis di Amerika.

Pertama, skenario posting. Anggap saja terdapat puluhan, ratusan sampai ribuan tulisan yang diposting rentang waktu 3 (tiga) bulan sampai 1 (satu) tahun kebelakang untuk mempromosikan salah satu calon presiden/parpol. Tidak ada aturan bahwa posting-posting tersebut wajib dihapus dan bayangkan jika tiap pengunjung yang mencari informasi tentang pemilu, pemimpin ideal atau apapun keywords yang dibidik akan mengklik tulisan yang kita promosikan.
Kedua, skenario social networks. Sampai hari ini sangat rampai perbincangan tentang facebook diikuti ramainya masing-masing parpol untuk berkampanye dan saling menjatuhkan. Beberapa kali saya mendapat invitation seperti "Say No to Megawati" dengan ribuan member ataupun "Say No to Prabowo; apa yang bisa dilakukannya pada 1998?". Untuk masing-masing topik grup diikuti secara aktif wall-to-wall member-membernya. Interkasi seperti diatas seharusnya juga bisa efektif untuk provider social networks lain di Indonesia.

Ketiga, Spamming. Pesan berantai merupakan salah satu trik jitu dalam dunia marketing baik melalui email, messenger ataupun social network site. Dalam kasus email dan messenger biasanya efektif untuk melakukan black campaign.

Poin-poin diatas adalah sedikit pola bagaimana partai politik baik secara individu atau organisasi melakukan kampanye secara online. Buat teman-teman yang ingin menambahkan dan atau mengoreksi, saya tunggu atensinya. Semoga demokratisasi di Indonesia berjalan secara fair dan memberikan perubahan yang lebih baik.

0 Comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

My Instagram