
Pada masa ketika duduk di bangku sekolah, sedikit teringat pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) mengajarkan bagaimana seorang hidup selayaknya menyelaraskan dengan norma-norma yang berlaku sesuai dengan konteksnya sehingga tidak dikategorikan sebagai orang yang berbeda. Sebutan asusila misalnya, di-labelkan bagi yang tidak patuh terhadap norma-norma kesusilaan. Begitu juga a yang lain-lain. Mudah-mudahan tidak terjadi dispersepsi terhadap sebuah inovasi, perbedaan sikap yang radikal dan perilaku yang mengikutinya.
Beberapa minggu belakangan, hal tersebut yang melekat dalam diri. Pola hidup tidak teratur -bagi kebanyakan masyarakat- yang kemudian menjadi berkesinambungan. Sadar bahwa ini merupakan hal yang tidak bisa dibenarkan dalam relasi keluarga, menjadi termotivasi untuk melakukan perubahan. Mencoba menutup mata menjelang malam, melepas aktivitas rutin dan disempurnakan dengan gelapnya ruangan. Ups, hening menyelimuti namun masih tidak mampu menjadikan diri ini mati dalam mimpi. Don't give up, you should try this... satu jam sampai beberapa jam dalam kondisi terjaga akhirnya dengan hati frustasi diikuti senyuman, click... lampu kembali menyala dan power-up laptop kembali dinyalakan. Malam itu anggaplah instrumen gagal.
Ok lah, solusi sementara -kalau menurut motivator-motivator- mungkin "Be Yourself".
0 Comments:
Posting Komentar