Kamis, 23 April 2009

Konsep Bekerja

Mengerjakan hobi pasti paling disukai, paling tidak motif kesukaan dan kenyamanan yang menjadikan pekerjaan menjadi berharga. Idealnya, pekerjaan juga mampu memberikan nilai tambah bagi pihak eksternal. Bagaimana jika hanya berimplikasi pada diri sendiri? Walaupun masih bisa disebut profesi mungkin tidak bisa dijadikan acuan konsep bekerja yang baik.

Ketika di perempatan jalan ibu kota, beberapa kali saya merasa terganggu oleh pengamen jalanan yang tidak mau pergi sampai saya mengulurkan sedikit receh, atau seorang dengan wajah beringas yang mengaku belom makan tiga hari dan menengadahkan tangan dengan memaksa. Bagi saya itu tidak memberikan nilai tambah. Lain halnya sekelompok pengamen jalanan dengan alat lengkap yang begitu begitu menarik dan menggugah melantuntan beberapa lagu membuat para penumpang enjoy. Sampai lagu beranjak selesai, dengan senyuman salah satu dari mereka mengeluarkan kantong bekas permen kopiko sambil mengucapkan beberapa kata ‘mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, semoga perjalanan para penumpang selamat sampai tujuan’.
Modernisasi yang semakin menciptakan rasionalisasi ekonomi berimplikasi mengurangi tenaga kerja yang dibutuhkan membuat banyak para pekerja saat ini –khususnya di perkotaan- tidak merasa nyaman atas pilihan kerjanya disebabkan atas kebutuhan hidup dan peluang kerja yang semakin kompetitif, menjadi teralienasi atas perkerjaan sendiri namun tidak memiliki pilihan untuk beralih. Parameternya adalah besarnya penghasilan dan status sosial yang mengikutinya. Mungkin tidak lebih baik dari petani yang berangkat saat fajar dan saat terik menyapa sudah dating sebakul nasi beserta ikan asin dan sambel.

Saya tidak pernah melihat profesi sebagai atlit itu tidak berawal dari hobi. Setiap atlit sepenuhnya mengerjakan apa yang disukai. Namun apakah hanya atlit yang tidak teralienasi dalam pekerjaannya? Di semua tingkat profesi berlaku soal sama, termasuk atlit. Dalam posisi nganggur sekarang, Alhamdulillah saya masih bisa ngeblog dan memiliki penghasilan –ups, bukan dari ngeblog penghasilannya, belum-.

0 Comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

My Instagram